Selasa, 09 Februari 2010

3 Rindu

Rindu I : Muhammad, Athar dan Pertiwi

Duhai Rokib
sang pencatat kebaikan
aku ingin kau membaca hatiku

aku rindu,
rindu Muhammad kekasih Umat
biarkan aku trance
dalam masa lampau

aku tengah muak dengan kekinian

sekejap saja
biarkan aku menyelamatkan diriku
dari fitnah Raja yang Bingung, Jendral Buaya, Godzilla atau
siapapun dia yang menungganginya,

lemparkan aku sekejap untuk bertemu Muhammad,
aku ingin bertanya banyak tentang Indonesia
tentang bangkit dari hukum rimba kejahiliyahan

kalaulah tak pantas, izinkan
aku bertemu Mohammad Athar yang tak kenal letih
mengingatkan penguasa

kalau juga tak pantas cukuplah
bertemu Baharuddin Lopa atau Hoegoeng
setidaknya aku bisa menangis sejenak
menangisi Indonesia bersama mereka

sejenak saja,
bahkan Muhammad juga menangis

Oh Gusti tapi Engkau tak pernah
menulis dalam firman-MU segala
sesuatu yang mengecilkan hati manusia
cukup Engkau membiarkan
kami menangis

Oh Pertiwi, maafkan aku ...

Kalaulah ini semua kemunafikan
biarlah Atid mencatatnya.


Rindu II : Ribuan Rindu

"Suami Pengganggu" itu julukanmu padaku
dan kali itu aku hanya tersenyum
ketika bibir mungilmu terus mengulang-ulang
kata-kata sama

cinta bagimu lebih dari sekadar cincin pengikat
maka kau ikhlaskan ketika jemarimu kini polos

cinta bagimu lebih dari seorang Ustadz
maka kau tak letih membangunkanku
untuk bermunajat di sepertiga malam,
: "jangan tunggu lima menit", katamu

cinta bagimu lebih dari soal nafkah
apalagi kuliah, aih kali ini aku
teringat Sulaiman yang mengakui
hikmah seekor ikan yang
mengembalikan kekuasaan
Ar Razzaq di hatinya

Rabb, akulah Sulaiman itu
kutitip ia dalam lindungan-Mu
dalam ribuan rindu, Ribuan


Rindu III : Rumah-MU

aku rindu mengetuk-ngetuk pintu-MU
karena rahmat-Mu tujuanku

aku rindu menangis di rumah-MU
karena Engkau membiarkanku
semoga cinta-MU bertambah padaku

oh Tuhan aku rindu Hasanain, rindu Amaliyah ...
rindu pintu rumah-MU yang selalu terbuka ...

aku rindu menangis bersama-MU
karena kurindu syahdu itu,

aku rindu terisak di sepertiga malam-MU
karena tak pernah Engkau
membiarkan pecinta-MU menjadi pungguk
merindukan bulan.

ah memang pantas Muhammad selalu merindukan-MU
karena rindu-MU tak pernah terlarang


Batam, 3:23 PM 22-11-2009

(semasa dilanda rindu sendirian)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar